Karena engkau…aku mengenal cinta
Karena engkau… aku mengerti makna dan hirarki kehidupan
Karena engkau…aku memahami artinya pengorbanan
Karena engkau…aku tersadar siapa diriku
Roman wajahmu begitu cantik terpajang di bingkai sudut kamarku
Anggun bagaikan dewi kecantiakan
Raut sempurna dan kulit warna pualam
duduk anggun di singgasana pagi
pucuk pinus merebak membius angkasa ketika jari lentikmu membelaiku
aku juga teringat desahan bibir tipismu menghantarkan nada
walau Kini sapa itu tanpa suara dan nada.
aku duduk Hening bersimpuh terbunuh siang.
aku duduk Hening bersimpuh terbunuh siang.
Terimakasih ibu…engkau adalah remnbulan
Menuntunku melewati malam jahanan di bawah panji kegelapan
Terimakasih ibu..engkau adalah matahari
dibentang langit hujan debu tragedi perlahan makin sesak pekat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar