Kamis, 15 Desember 2011

ADA ADALA TIADA…!!!!


Kota ini masih berdenyut cepat.. Raungan knalpot,. Jajaran cemara udang berjajar lurus tepat sepanjang jalan yang menghantarkan menuju pekatnya malam. Langitnya pekat nyaris tanpa gemerlap gemintang. Malam ini bulan seperti keju. Terpotong sabit kuning mengkilap. Angin membeku terpaku menggantung bersama segumpal  awan.  Sebagian terlelap dan sebagian memaksa untuk terjaga.
Aku kini  masi terjaga dan berkhayal akan makna dan hirarki kehidupan yang menurut banyak orang adalah sebuah misteri.. ya misteri.. kadang-kadang aq berfikir bagamana keadaanku seribu  tahun yang akan datang???? Aku terkadang putus asa  tentang kehidupan, kematian dan bahkan adanya Tuhan yang katanya adalah pengusa kehidupan umat manusia.. Semakin saya cari, semakin saya gali semakin hilang juga makna yang ingin saya rengkuh. Semakin saya raih, semakin saya dekati semakin besar juga kegelisahan ini. Menjadi letupan buih yang tercerai berai. Keesaan, keabadian, kekuasaan. Dimanakah sebenarnya dapat saya temukan?...
Tiupan seruling  menghantarkan mala yang mistis. Wangi dupa aroma melati bergerak mengendap merayapi nalar kesadaran dan menggugah rasa untuk sebuah keheningan. Keheningan maksimal. Kehampaan total. Setiap nada yang terhantar untuk telinga berubah makna menjadi rima doa-doa memuja, pujian kepada roh bumi..malam ini saya memuja bulan, malam ini saya memuja api, mungkin esok dan seterusnya aku memuju lautan, hamparan semesta dan hutan rimba yang memberiku ketenangan…hingga aku terlelap dalam dekapan  para punggawa kegelapan dan pada bala tentara sepi…
Sungguh malam ini sangat beda dari malam-malam sebelumnya karena disini aku mengerti Pada langit yang terlalu angkuh hingga kita selalu dipaksa tengadah berharap. Pada bumi yang terlalu merendah hingga kita selalu dipaksa tertunduk meminta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar