Aku terbaring kaku menatap
langit-langit penjara bumi
Sepeti menatap langit kelam
Tak ada matahari, semuanya pekat
Lewat
kesendirian saya bisa teringat dengan kata-kata itu
bahwa
hidup tak perlu lama, tetapi ia harus dilewati sepenuh kita mampu”
diantara
sadar dan ketidak sadaranku merebahkan tubuh yang pertama dirumah ini ada yg aneh dan ritme nafas yg tidak
seperti biasanya. Karena capek menempuh perjalanan yang begitu jauh, tanpa aku
sadari aku tertidur….dan mimpi ini aku mulai..
Diantara rima putus asa meregang nyawa.
Saya buta dan tuli.
Pandangan nanar, pendengaran samar.
Jiwa yang terlempar pada ruang hampa
dan kesunyian.
Tak ada dinamika waktu
Bayangan perempuan gaun putih dan
selendang merah jambu memotong mimpiku yang melintas pada waktu siang sedangkan
kepala diperangkap matahari ketika aku berusaha mencari lebih dalam lagi, hanya
tangan yang menggelepar-gelepar menari di rentetan angin atas kerutan cakrawala,
kaburan wajahmu yang berlalu seribu purnama ketika berlabuh di senja mimpiku..
Kasihan…dia perempuan yang malang,
meninggal lima tahun yang lalu terbunuh oleh kekasih hatinya sendiri, dia belum
tenang di alamnya yang disana sehingga ia tetap menunggu harapan dirumah ini,
dikamar ini yang aku tempati. Setiap malam hanya bercumbu dengan tangis duka
dan bulan di malam jahanam yang mendendang
tembang kematian, tinggal bangkai rembulan yang tergeletak bisu
dihadapannya
Di belantara gelisah ini aku
memimpimu dengan pesona gaun putih sambil berbisik mesra ke telingaku; buatkan
aku puisi tentang cinta, tentang rindu dan kematian.
*Ajaklah aku temui nisan mu, kasihan
kamu berumah dalam peradaban-peradaban manusia instan yang telapak tangannya
penuh nafsu tak terkendali*
Setelah aku terbangun dan mencoba
memaknai dan menerobos antara mimpi dan kenyataan, ternyata betul kalau rumah
ini berpenghuni, tapi tenang saja…aku datang tidak akan mengganggumu..rambutmu
yang berserakan setiap hari dalam kamar aku akan bersihkan…
Aku paksakan untuk bertahan walaupun
setiap malam tiba aku merinding….!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar